Banyak definisi manusia tentang
waktu, seperti ; waktu adalah uang, waktu adalah kesempatan, waktu adalah
pedang, waktu adalah nyawa, waktu adalah harta yang paling berharga, waktu
adalah kewajiban dan tanggung jawab, waktu adalah emas, dan masih banyak lagi.
Semua definisi itu benar, karena waktu adalah hal terpenting bagi kehidupan
kita dan waktulah yang mengatur semua kegiatan kita. Waktu bukan hanya
diibaratkan laksana emas, bahkan waktu sebenarnya jauh lebih mahal daripada
permata dan batu mutiara yang paling mahal. Barang siapa yang tidak menyadari
nilai waktu semasa hidup ini, dia akan menempuh saat di mana dia akan menyadari
nilai waktu dan harganya yang sangat tinggi, serta nilai amal usaha di waktu
yang telah dilalaikannya itu.
Semua orang tahu, betapa berharganya yang
namanya waktu. Islam sendiri menjelaskan bahwa yang paling berarti dalam kehidupan ini
adalah waktu. Meskipun ada sebagian orang yang membatasi
harga sebuah waktu hanya dengan berprinsip. Time is Money; waktu adalah uang. Tidak ada harga atas waktu, tetapi waktu
memang sangat berharga. Memiliki waktu tidak menjadikan kita kaya tetapi
menggunakan waktu dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan. Yang namanya waktu tidak
dapat diukur dengan ukuran
serendah itu, hanya dinilai dengan nilai materi atau uang. Karena harga sebuah waktu jauh lebih berharga
dari nilai mata uang, apapun mata uang itu.
Waktu adalah sebuah anugerah Allah yang diberikan kepada manusia
agar mempergunakannya dengan profesional demi kesejahteraannya dan demi kebahagiaannya.
Karena di dalam sang waktu terdapat kewajiban dan tanggungjawab yang harus
dipergunakan manusia dengan sebaik-baiknya. Waktu sangatlah terbatas.
Jika waktu telah berakhir atau berlalu, ia tak akan bisa diganti atau
kembali. Karena waktu adalah kewajiban dan tanggung jawab, maka manusia berkewajiban pula mempergunakan kesempatan dan mengaturnya dengan sebaik-baiknya.
Sesungguhnya,
waktu adalah peluang untuk meraih kesempatan dalam menggapai cita-cita. Sekali
kita tinggalkan waktu, saat itu juga kita tidak dapat mengejarnya lagi walaupun
sedetik. Hilang kesempatan timbul kekecewaan, karena di dalam waktulah kita
mendapat kebahagiaan dan kesengsaraan. Contohnya seperti saat kita gagal mencapai
apa yang kita inginkan atau kita cita-cita kan hanya karena kelengahan kita
dalam mengatur waktu atau kekeliruan kita dalam melakukan suatu tindakan yang
mengakibatkan hasilnya tidak optimal atau bahkah mengalami kegagalan, pasti
kita akan mengatakan “Andai saja waktu bisa kuulang kembali, aku tidak akan menyia-nyiakan
waktuku lagi."
Jadi,
janganlah pernah sedetikpun kita sia-sia kan waktu kita selagi kita sehat dan
selagi kita mampu untuk melakukan setiap kegiatan yang positif dan bermanfaat
bagi kita. Karena merugilah bagi orang yang gagal di masa depannya. Dan jangan
pula kita menyesal nantinya, karena penyesalan itu tidak ada gunanya.