Sunday, December 28, 2014

Bawalah Hidupmu ke Arah yang Lebih Baik (+)




Siapa yang tidak ingin hidup bahagia di dunia ini? Semua pasti menginginkannya. Sekarang ini banyak kita lihat orang yang memiliki masalah, mulai dari anak kecil yang mungkin merasa kurang kasih sayang dari orangtuanya sampai lansia yang merasa dirinya sudah tidak berguna lagi. Banyak juga orang yang gampang merasa putus asa, pesimis, pasrah akan kehidupannya sampai-sampai bertindak yang tidak sewajarnya seperti tindakan kriminal, bunuh diri, dan lain sebagainya. Memang banyak fenomena yang dapat kita lihat di kehidupan sehari-hari yang bisa dibilang hidup beberapa individu jauh dari kata “bahagia”, namun sesungguhnya hal itu salah karena setiap orang bisa dan berhak meraih kebahagiaan.

Kebahagiaan, kesehatan, dan juga pretasi berhak didapat oleh siapapun dan hal ini dijelaskan oleh Martin E. Seligman dalam Positive Psychology yang dicetuskannya. Psikologi positif merupakan studi tentang emosi-emosi positif yang dimiliki oleh manusia dan untuk meningkatkan kualitas hidup. Psikologi positif juga berfokus kepada pemahaman dan penjelasan dari kebahagiaan dan subjective well-being. Pada awalnya psikologi lebih mengarah kepada sisi negatif manusia, dimana lebih membahas tentang gangguan jiwa pada manusia, apa yang menyebabkan hal itu terjadi. Sejak dulu manusia selalu dipandang dengan hal yang bermasalah, stres, dan hal negatif lainnya. Seligman ingin mengubah semua paradigma tersebut dengan mencetuskan Psikologi Positif.  

Martin E. Seligmandan Mihaly Csikszentmihalyi mengatakan “Kami percaya bahwa pandangan mengenai sisi psikologi positif manusia akan muncul, sehingga manusia akan mencapai pemahaman ilmiah dan efektif untuk meningkatkan kualitas individu, keluarga, dan masyarakat. Psikologi positif bertujuan untuk menjadikan kehidupan normal lebih bermakna, bukan hanya sekedar mengobati penyakit mental semata”. Psikologi Positif oleh  Seligman berangkat dari premis bahwa manusia itu “pada dasarnya happy” dan ilmu psikologi hadir sekedar untuk menguatkan perasaan positif itu.

Dengan hal tersebut kita bisa melihat kaitannya bahwa seharusnya orang-orang tidak perlu merasa dirinya putus asa, merasa kesepian, merasa pesimis dan perasaan negatif lainnya karena sesungguhnya pada diri manusia sudah terdapat hal positif dan hal tersebut harus dikembangkan, bukan dihilangkan bersama pemikiran dan perasaan yang buruk. Kita juga harus menjadi orang yang optimis dalam segala hal, karena jika kita merasa optimis kita akan memandang segala sesuatu hal yang buruk adalah sebuah awal dari pencapaian kebahagiaan dan akan terus berusaha. Cobalah sebisa mungkin untuk lebih banyak melakukan hal-hal positif dan mengeluarkan emosi postif daripada melakukan hal-hal negatif dan emosi yang negatif agar kita bisa memiliki happy personality. Karena pada dasarnya psikologi positif tidak bermaksud untuk menghilangkan penderitaan atau gangguan-gangguan pada diri manusia, namun lebih untuk menambah dan memperkaya kualitas hidup manusia.

Referensi :
 http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/1754/A9.%20Taufik-UMS%20%28fixed%29.pdf?sequence=1
http://strategimanajemen.net/2010/04/26/positive-psychology-dan-teori-tentang-optimisme/