Evaluasi
terhadap Kinerja Kelompok
Tugas
observasi sekolah ini merupakan tugas Psikologi Pendidikan yang pertama kali
melibatkan kami terjun ke lapangan. Saat diberikan tugas ini setelah mata
kuliah selesai kami langsung mendiskusikan sekolah mana yang akan kami
observasi dan setelah berdiskusi kami sepakat dengan SMP Putri Cahaya. Kami
langsung membuat surat izin dan menetukan kapan observasi akan dilaksanakan.. Seminggu
sebelum observasi beberapa orang perwakilan kelompok mengunjungi sekolah yang
akan diobservasi untuk menanyakan keizinan mereka terhadap observasi kami. Kami
juga menyiapkan beberpa pertanyaan, soevenir/hadiah, KTM, beberapa alat perekam
(seperti : hp dan kamera) dan tak lupa membawa almamater yang kami pinjam dari
beberapa kakak senior.
Kami
pergi bersama-sama dengan mengendarai angkot dan becak, akhirnya kami sampai di
sekolah tujuan kami yaitu SMP Putri Cahaya Medan. Di sana kami juga harus
melapor ke satpam dulu atas kedatangan kami. Lalu kami bertemu kepala sekolah
SMP ini untuk meminta izin sekaligus menanyakan kelas mana yang akan kami
observasi. Disana kami membagi tugas, ada yang observasi di dalam kelas dan ada
juga yang mendokumentasi kan fasilitas sekolah juga mewawancarai murid, guru,
dan kepala sekolah. Pada saat kami datang, les pembelajaran sudah mulai berakhir
jadi kami harus menunggu beberapa menit untuk les pembelajaran selanjutnya.
Sementara itu, beberapa dari kami memantau lokasi dan memotret sarana dan
prasarana yang ada. Tak lama kemudian kami diperbolehkan masuk.
Pada
saat itu kami masuk ke kelas VII 5 yang sedang belajar pkn, kelas yang sangat
antusias dan aktif. Observasi pada kelas VII 5 menghabiskan waktu selama 60
menit. Kami juga berkesempatan masuk ke lab bahasa yang pada saat itu ada
pembelajaran di dalamnya. Kami berhasil mewancarai satu orang siswa dan satu
orang siswi seputar permasalahan pembelajaran dan juga mewancarai kepala sekolah SMP Putri
Cahaya seputar metode pembelajaran dan kepuasan kerja para guru. Kami juga
diajak berkeliling oleh ketua OSIS untuk mendokumentasikan beberapa foto sarana
dan prasarana sekolah yang belum sempat terjelajahi. Setelah merasa observasi
kami lengkap kami bergerak pulang.
Analisis dengan Teori Belajar dan
Teori Perkembangan
Teori
Albert Bandura
- Self-efficacyMenurut Bandura self-efficacy adalah keyakinan individu terhadap kemampuan mereka akan mempengaruhi cara individu dalam bereaksi terhadap situasi dan kondisi tertentu. Jadi pada saat melakukan observasi kami harus yakin kalau kami bisa menyelesaikan tugas observasi sekolah ini dengan baik dan dapat menempatkan diri kami dengan tepat.
Teori
Lev Vygotsky
- Dalam teori ini terdapat yang namanya zone of proximal development (ZPD) yaitu serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai seseorang secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu. Dan ketika kami melakukan observasi di sekolah ini, teori ini terlaksanakan karena dosen juga sudah menerangkan terlebih dahulu proses dan tahapan observasi serta pengumpulan tugas dan jika masih belum paham kami juga diberi kesempatan untuk bertanya kepada dosen psikologi pendidikan. Dan kami juga saling membantu dalam menguasai tahapan observasi dan pengumpulan hasil-hasil observasi.
- Scaffolding yaitu dukungan sementara dari pihak luar sampai anak dapat mengerjakannya sendiri. Pada saat mata kuliah berlangsung dosen juga menanyakan apa yang belum dimengerti pada observasi dan mengingatkan kami untuk segera menngurus surat perizinan observasi ke sekolah-sekolah.
- Bahasa dan pemikiran juga terlihat di dalam diskusi kelompok kami, kami memikirkan pertanyaan apa yang harus diajukan dan menyusun bahasa formal yang seuai. Pada pengumpulan hasil observasi kami juga melakukan hal yang sama.Teori Skinner (Operant Conditioning)
- Reinforcement Positive
Terjadi ketika dosen akan meberikan
nilai yang semakin baik jika hasil observasi semakin tajam dan banyak yang
dianalisis. Ini membuat kami berlomba-lomba untuk menampilkan hasil yang lebih
tajam
- Reinforcement Negative
Terjadi ketika adanya pembatasan
terhadap tugas (deadline) kami dimana mungkin apabila waktu batasnya habis,
tugas kami tidak akan diterima lagi sehingga kami menghargai waktu dan
membiasakan kami untuk tepat waktu terhadap hasil kerja dan tidak mengecewakan
orang lain.
- Punishment
Para mahasisiwa yang tidak mengerjakan
tugas tidak akan mendapatkan nilai apapun dan akan berdampak pada nilai yang
akan diterimanya pada semester ini. Dengan adanya hukuman ini membuat mahasiwa
sadar dengan kewajibannya.
Teori
Kohlberg
- Post conventional reasoning
Pada fase ini
seseorang menentukan kode moral etik yang terbaik baginya. Pada saat observasi
kelompok kami juga mengedepankan kode etik dan moral. Dari mulai meminta
perizinan, etika dalam berpakaian dan berbahasa.
Evaluasi
terhadap Hasil Observasi di Kelas
- Profil KelasKelas VII 5Wali Kelas : Lilis Hestiani SimanjuntakKetua Kelas : Francius Bertan NababanJumlah Siswa : 40 orangJenis Kelas : Reguler
- Lama Observasi : 90 menitKelas VII terletak di bagian depan sekolah, dekat dengan gerbang sekolah. Di dalam kelas terdapat satu white board, kemudian meja dan kursi yang tersusun terlalu rapat dan agak sesak, begitu juga dengan meja guru yang sangat rapat dengan meja siswa. Lalu di meja guru terdapat vase bunga sebagai penghias. Terdapat mading kecil di sebelah white board yang berisi jadwal piket dan lain sebagainya. Sebagai pendingin ruangan terdapat kipas dan AC. Lalu juga terdapat kalender di dalam kelas.Dari hasil pengamatan kami mengenai proses belajar-mengajar di kelas, komunikasi antara guru dan siswa sangat baik. Siswa terlihat aktif dalam kelas dan guru juga memberikan respon dengan baik, keduanya saling berbaur. Dalam proses pembelajaran guru dan murid terlihat semangat. Guru berbicara dengan jelas sehingga siswa mudah menangkap.Di sela-sela pengajarannya guru memberikan sedikit joke dan siswa terlihat semakin tertarik dan menjadi tidak bosan. Pandangan siswa tertuju pada guru walaupun ada juga sebagian murid yang seperti acuh tak acuh dan kurang tertarik. Saat guru memberikan pertanyaan mereka juga berlomba dalam menjawab.Analisis Proses Belajar-mengajar dengan Teori BelajarTeori Lev Vygotsky
- Dalam teori ini terdapat yang namanya zone of proximal development (ZPD) yaitu serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Dan ketika kami mengamati proses belajar mengajar di kelas, teori ini terlaksanakan karena ketika guru memberi soal, guru tersebut menjelaskan terlebih dahulu baru siswa mengerjakan sendiri dan jika masih belum paham boleh bertanya kepada temannya yang sudah paham.
- Lalu juga terdapat Scaffolding yaitu dukungan sementara dari pihak luar sampai anak dapat mengerjakannya sendiri. Di dalam kelas terlihat dukungan dari sang guru ketika anak mengerjakan soal, seperti menanyakan hal yang masih tidak dipahami lalu dijelaskan kembali sampai anak tersebut benar-benar paham dan bisa menyelesaikan sendiri.
- Lalu tentang bahasa dan pemikiran juga terlihat di dalam kelas, ketika guru bertanya mereka berlomba untuk menjawab, dan saat menjawab mereka berpikir apa kata-kata yang harus disampaikan agar jawabannya benar. Ada yang terlihat terbata-bata namun ada juga yang lancar dalam menjawab.Teori EriksonObservasi terhadap guru SMP Putri Cahaya
- Dalam mengajar, guru menggunakan kurikulum yang ada dengan metode pengajaran yang masing-masing berbeda pada tiap guru.
- Guru mengajar mengikuti perkembangan teknologi memotivasi usaha belajar anak
- Menyediakan guru BP yang akan membantu anak dalam mengeksplorasi identitas diri.
- Masing-masing guru mempunyai cara mengajar berbeda dengan satu tujuan bagaimana anak dapat berkompetisi.
- Membuat diskusi kelompok dalam pengajaran untuk membantu anak lebih berani dalam mengeluarkan pendapatnya.
- Membentuk karakter anak melalui pembelajaran moral; agama dan muatan lokal; PKN.
- Mengkaji kreativitas siswa melalui kegiatan enterpreneurship
- Guru sebagai pusat belajar tetapi pada situasi tertentu guru sebagai pendorong anak.
- Perubah kurikulum memengaruhi cara mengajar guru membuat pelatihan kepada guru.Teori Skinner (Operant Conditioning)
- Reinforcement Positive
Terjadi
ketika anak-anak yang diobservasi diberikan pertanyaan oleh gurunya, dan
gurunya berjanji memberikan nilai tambah jika ada anak yang bisa menjawab
pertanyaan guru tersebut. Pada akhirnya pemberian nilai tambah ini membuat
peningkatan respons anak-anak anak bertambah dalam memberikan jawaban atas
pertanyaan itu.
- Reinforcement Negative
Terjadi ketika kelas ribut dan guru
tersebut akan mengurangi nilai ketika anak-anak yang diobservasi tersebut masih
tidak mau diam. Dengan pengurangan nilai tersebutanaak-anak itu kemudian diam
dan kembali memperhatokan guru yang sedang mengajar dengn seksama.
- Punishment
Seorang
anak tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya. Sehingga guru yang sedang mengajar
di kelas itu memberikan hukuman yaitu agar anak tersebut berdiri di depan kelas selama jam pelajaran
berlangsung. Hukuman ini diberikan agar anak itu di hari berikutnya dapat
mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Teori
Piaget
- Tahap Operasional Formal
Sejak
umur 11 tahun, anak sudah memasuki tahap operasional formal. Pada tahap ini,
individu dapat berfikir secara lebih abstrak, idealis dan logis.
Murid
pada awal tahap operasional formal :
- Berdiskusi mencari pemecahan masalah
- Aktif berinovasi
- Membayangkan kemungkinan-kemungkinanKarena Hypothetical Deductive ReasoningSaat teori ini diaplikasikan dalam kelas, kami melihat guru memberi pertanyaan, kemudian banyak murid yang mengangkat tangan dan menebak-nebak jawaban dari soal tersebut. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan anak pada tahap operasional formal, yaitu : menyusun hipotesis dan membayangkan kemungkinan-kemungkinan.
SriHasyuni 131301016
Novita
Sari Lubis 131301022
AgitaNova Purba 131301044
LeliFebrina Rosa 131301100
IceKristiana S. 131301124
No comments:
Post a Comment